Saat ini dengan canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus dikembangkan alat-alat medis yang digunakan oleh para dokter pun sudah sangatlah canggih dan efisien. Dibarengi dengan kemajuan teknologi masa kini para dokter dapat mengobati pasiennya tanpa harus menyakiti. Dan bahkan persentase selamat atau berhasil sembuh pun semakin besar.
Namun pernahkah Anda terbayang bagaimana orang-orang zaman dahulu mengobati penyakitnya? Di kala ilmu kedokteran belum secanggih sekarang ini, apakah orang sakit dapat disembuhkan? Ternyata setelah menelisik lebih jauh, di zaman dahulu juga sudah banyak metode dan pengobatan yang dilakukan oleh para dokter.
Namun bedanya, jika disaat ini dunia kedokteran lebih praktis dan juga tidak menyakitkan. Dulu orang sakit harus menjadi bahan percobaan. Karenanya tak sedikit orang sakit di zaman dulu harus kehilangan nyawa karena metode pengobatan yang tidak tepat sasaran.
Pasien dengan ganguan mental diikat dengan selimut basah
Alat pelindung untuk perawat radiologi - sekira 1918
Pengobatan awal rakhitis, termasuk tanning (penyinaran) selama musim dingin, sekira 1925
Dr. Lewis Sayre sedang mengamati pasien dengan skoliosis, memeriksa kelengkungan tulang belakang.
Spinal Aparatur untuk pasien dengan skoliosis yang terjadi pada sekira tahun 1878 ini dilakukan oleh Dr. Clark
Defibrillator atau alat pacu detak jantung pertama, sekira tahun 1940-an
Fisioterapi yang dilakukan sekira tahun 1920-an.
Operasi tidak selalu dilakukan menggunakan anesthesia, seperti yang terjadi di bawah ini, dimana dokter menggunakan eter, sekira tahun 1855.
Model anatomi ini dibuat agar dokter tidak menyentuh tubuh perempuan secara langsung. Peti mati di samping alat peraga perempuan tersebut menegaskan jika hanya jasad yang boleh diteliti, sekira tahun 1680.
Kursi melahirkan di Eropa, ada sekira tahun 1750.
Baca : [ sumber ]
0 Response to "Metode Pengobatan Zaman Dulu Yang Bikin Bulu Kuduk Merinding"
Post a Comment